Hard Work vs Heart Work

Hard Work vs Heart Work

“If someone is going down the wrong road, he doesn’t need motivation to speed him up. What he needs is education to turn him around”. – Jim Rohn

Apakah Anda pernah mendengar pernyataan ini :
“Saya sudah lama bekerja, posisi cukup tinggi, tapi saya tidak merasa bahagia”.
“Sudah lama saya ingin resign tapi takut begitu keluar malah jadi pengangguran”.
“I hate my job !”
“Ada lowongan ngga ?”
“Lebih baik digaji kecil & bahagia daripada digaji besar tapi stres”.

Membuat Karyawan Mencintai Pekerjaan
Pada awal 2010 saya mendapat kesempatan untuk memberikan pelatihan di beberapa bank dan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) besar di Indonesia. Ini bukan pengalaman pertama kali bertemu dengan eksekutif, bankir dan orang-orang hebat yang mendapat respek dari masyarakat.
Dalam kesempatan ini saya melatih sebuah Leadership Workshop berjudul Life and Business Transformation Camp. Seorang senior eksekutif yang kebetulan adalah penyelenggara mendekati saya dan tiba-tiba mengajukan pertanyaan :
“Coach, bagaimana caranya agar membuat tim mencintai pekerjaannya ?”
“Mengapa ini menjadi pertanyaan Anda ? “ Saya menjawab dengan pertanyaan.
“Terus terang, beberapa manager dan supervisor kami sudah cukup lama bekerja namun rasanya mereka bekerja bukan karena ingin sukses, tapi hanya karena tidak ada pekerjaan lain diluar sana,” jawabnya dengan penuh rasa ingin tahu.
“Mereka bekerja keras, berusaha mencapai target, tapi saya tidak bisa merasakan kobaran semangat seperti saat saya memulai bisnis ini pertama kali,” lanjutnya
Berdasarkan pertanyaan ini, saya tergelitik untuk bertanya : Apakah tim Anda sedang melakukan Hard Work atau Heart Work ?
Heart Research
Hearthmath Institute menemukan ketika hati (jantung) dan pikiran bekerja secara selaras, intuisi dan energi akan mengalir dengan berlimpah. Bekerja menjadi sangat mudah, bergairah, kreatif dan relaks. Sebaliknya, anxiety, panik, rasa khawatir yang mendorong orang bekerja semakin keras setiap hari disebabkan oleh gelombang otak dan heart rate yang tidak seimbang.
Hard Work menurut saya, bekerja keras secara fisik yang mengandalkan pada kekuatan pikiran, logika dan berpikir kritis tanpa melibatkan perasaan, emosi positif dan gairah murni.
Heart Work, meningkatkan performa dengan mengandalkan insting, kekuatan spiritual dan keseimbangan antara logika, emosi dan hati nurani.

Ada sebelas tanda yang perlu Anda perhatikan. Tanda ini menunjukan apakah Anda sedang melakukan Hard Work atau Heart Work.

11 Tanda Heart Work :

1. Tenang, energi berlimpah
2.Mampu untuk fokus pada kekuatan
3.Motivasi internal
4.Optimistik
5.Hangat dalam membina relasi
6.Kreatif dan menyelesaikan masalah
7.Penuh vitalitas dan antusiasme
8.Tidak atau jarang menggunakan kompensasi untuk meredakan stres seperti kafein, nikotin, atau alkohol
9.Mudah meraih prestasi
10.Produktivitas yang optimal
11.Merasa kemampuan diri lebih besar dari masalah

11 Tanda bahaya Hard Work :

1.Gugup, panik dan workaholic
2.Sering tidak bisa mengontrol pikiran, pikiran tidak fokus
3.Termotivasi oleh kondisi eksternal
4.Sering berpikir negatif dan khawatir
5.Adanya ketegangan dalam hubungan dengan rekan kerja
6.Kurangnya inspirasi
7.Depresi dan kelelahan berlebihan
8.Pengguna rutin kafein, nikotin, atau alkohol sebagai penurun kadar stres
9.Meraih prestasi menggunakan tekanan
10.Selalu merasa kurang optimal
11.Merasa masalah lebih besar daripada kemampuan dirinya

Tips menciptakan Heart Work untuk diri Anda sendiri :
Temukan aktifitas yang Anda cintai atau belajarlah mencintai apa yang Anda lakukan.
Tetapkan gol kecil pada setiap aktifitas. Pastikan gol ini menggairahkan bagi Anda.
Hubungkan gol kecil Anda dengan semua orang yang Anda cintai.
Jaga irama nafas, tarik nafas dalam dan ijinkan tubuh untuk relaks saat melakukan aktifitas pekerjaan.
Beri waktu 3-5 menit untuk olahraga ringan ditengah kesibukan, terutama untuk meregangkan ketegangan otot leher, punggung, kaki dan tangan.
Terakhir, selalu gunakanlah afirmasi positif seperti :
“I feel good…”
“Saya mencintai pekerjaan saya…”
“Saya sedang belajar mencintai pekerjaan saya…”
Berikan reward atas kerja keras Anda kepada diri Anda sendiri.

Salam pencerahan,

Tom MC Ifle
Indonesia’s #1 Success Coach
Lean Six Sigma Coach
Chief Executive Officer PT. Aubade Makmur

source : http://livebeta.kaskus.us/post/000000000000000656893102#post000000000000000656893102