Power vs Force
|Power vs Force merupakan judul buku dari Dr. David R. Hawkins, MD, Ph.D yang merupakan hadil dari risetnya yang di lakukan secara mendalam selama 20 tahun dan menjadi disertasinya yang berjudul “Qualitative and Quantitative Analysis and Calibration of The Level of Human Consciousness”.
Hawkins membagi kesadaran manusia menjadi dua bagian yaitu power dan force, power adalah kesadaran yang tinggi dengan berbagai tingkatan yang telah dibuat skalanya dalam ukuran cahaya (lux) sedangkan force adalah kesadaran dalam tingkat yang lebih rendah.
Secara sederhana kesadaran ini bisa disamakan dengan kondisi emosi dan kesadaran seseorang di dalam power kesadaran di mulai dari perasaan berani kemudian dilanjutkan dengan perasaan percaya, dan meningkat lagi menjadi optimis mengharapkan yang terbaik, dan terus berkembang menjadi perasaan penuh dengan memaafkan, jika sudah bisa memaafkan itu artinya kita akan bisa memahami dengan baik, kemudian munculah penghormatan penuh cinta (respect/takzim), dengan cinta yang tinggi munculah ketenangan dan pada akhirnya akan ada kebahagiaan dan perasaan yang tak terlukiskan lagi.
Force di awali dengan perasaan bangga yang berlebih sehingga menyombongkan diri, kemudian munculah benih-benih benci dan diikuti keinginan yang kuat akan sesuatu, kemudian muncul perasaan menyesal, putus asa kemudian menyalahkan orang lain atau lingkungan sekitar yang pada akhirnya adalah muncul rasa malu dengan perasaan kurang percaya pada diri sendiri.
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa emosi – emosi negatif memeliki energi yang lebih kecil daripada emosi yang positif misalnya bangga (pride) hanya memiliki energi sebesar 175 sedangkan cinta (love) memiliki energi hingga 500.
Lalu apa yang haru kita lakukan dengan hasil penelitian dan tabel – tabel ini ?, tabel ini bisa menjadi panduan perasaan dan emosi kita misalnya ketika kita menjadi juara kelas apakah perasaan yang muncul apakah pride (bangga) yang hanya mempunyai energi yang rendah dan hanya 175 yang akhirnya akan membuat kita meremehkan orang lain bahkan menghina orang lain yang tidak bisa atau malah kita akan memunculkan perasaan sukacita (joy) sehingga hidup kita menjadi lebih tenang. Itu semua adalah pilihan, mari kita memilih.